Selamat Datang di blog Neneng

Senin, 09 November 2009

Wawan "Si Hitam Manis" dari Kuningan Timur

Tugas Mata Kuliah Menulis-I
Nama :Sri Masriah
Tingkat :2C
Prodi:Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kuningan


Wawan “Si Hitam Manis” dari Kuningan Timur
Dengan bangga dan rasa bahagia,aku bercerita untuk mu teman.

Sabtu pagi 22 tahun yang lalu,lebih tepatnya 22 Mei 1987 terdengar tangisan bayi dari kediaman Bapak Sarpa dan Ibu Nati.Yang bertempat tinggal di Dusun Cipicung RT 12/04 Desa Mandapa Jaya Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan.Rona bahagia terpancar dari wajah pasangan suami istri ini.Penuh ungkapan rasa syukur karena Allah memberi anugerah yang tiada tara.Mereka dianugerahi seorang anak laki-laki.Bapak Sarpa berharap anaknya yang lahir ini akan menjadi kebanggan keluarganya.
Bayi mungil itu kemudian diberi nama Wawan Karnawan.Diberi nama itu semoga hebat seperti Karna dalam tokoh pewayangan.Wawan kecil tumbuh lucu dan menggemaskan.Tiada yang berbeda dengan sosok Wawan.Ia sama seperti anak lainnya.Masuk Sekolah Dasar Negeri 2 Mandapa diusia 7 tahun,lulus tahun 2000.Kemudian melanjutkan sekolah sambil mondok di MTsN Cisontrol Ciamis,lulus Tahun 2003.Setelah itu melanjutkan Sekolah di MAN 1 Rancah Ciamis,lulus Tahun 2006.
Saat kelas 3 SD Wawan mendapat anugerah dari Allah.Ia mendapat seorang adik.Tentunya hal ini baik karena ia merasa sepi sendirian.Keinginannya memang tak mau jadi anak tunggal.Ksatria kedua hadir didepan mata dan diberi nama Irwan.Dua bersaudara yang rukun dan saling mengasihi.Pastinya dua ksatria telah hadir di Keluarga Bapak Sarpa dan Ibu Nati.
Temanku yang hitam manis ini orangnya sedikit jaim.(Menjaga image).Namun bila dilihat dari pembagian unsure dalam karakter manusia unsure yang ada dalam diri temanku ini adalah air.Dimana air ini mudah diarahkan,punya solidaritas yang tinggi dan mau menerima apa-adanya.
Suatu hari angin bertiup kencang dan menjahili seluruh daun-daun,seketika bergoyang kesana kemari.Seolah ada nada yang disepakati bersama.Jahilnya angin diikuti oleh temanku Wawan.Ketika sekolah di MTsN Cisontrol ternyata Wawan jahil juga.Dia bersama teman-temannya berhasil mengerjai ustaznya.Waktu dibangunkan solat subuh,diatas pintu sudah disimpan ember berisi air.Ketika pintu dibuka oleh Pak Ustaz Agus air itu jatuh menyirami tubuh Pak Ustaz dan ember itu masuk ke kepala Pak Ustaz.Semuanya tertawa kegirangan.Beruntunglah Wawan dan teman-teman,karena Pak Ustaz Agus ini biak hati,jadi memaafkan semua kesalahan murid-muridnya.Dengan catatan tidak mengulangi hal yang sama dikemudian hari.Pak ustaz Agus memahami bahwa jahil dan nakalnya murid-muridnya adalah nakal yang biasa dalam batas wajar.
Wawan juga seorang pekerja keras. Wawan bukanlah sosok laki-laki yang pantang menyerah dalam hidup.Hal ini dia buktikan dengan ikut mengajar di SDN 2 Mandapa almamater tercinta.Oleh kepala sekolah dia diberi kepercayaan mengajar kelas 3.Sebenarnya menjadi guru adalah cita-cita Wawan sejak dibangku sekolah dasar.”Aku ingin menjadi pahlawan tanpa tanda jasa"terus membahana diruang hatinya.
Setelah vakum 2 tahun berhenti sekolah akhirnya Wawan memutuskan kembali ke bangku sekolah.Wawan kuliah lagi untuk menambah wawasan dan ilmu menjadi seorang guru yang professional.Ia masuk Uniku dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Tentunya atas izin dari orang tua.
Masuk kuliah ternyata membawa banyak berkah untuk Wawan,sebab selain mendapatkan ilmu yang diinginkan ia juga bertemu dengan sosok gadis yang kini mengisi hatinya.Ia jatuh cinta pada teman kuliahnya.(Namanya dirahasiakan).Sigadis pujaan ini berhasil memikat Wawan dengan sejuta pesona budi pekerti.Sesuai dengan kriteria yang dipasang.Gadis itu baik,perhatian dan mau mengerti dirinya..
jauhnya jarak antara rumah Wawan ke kampus FKIP tidak menyurutkan langkahnya sedikitpun,Untuk menyiasati hal itu maka ia memutuskan untuk kos dirumah temannya didaerah Cigadung.Cahaya harapan datang pada sosok temanku ini.Lewat kuliah dia bermimpi menjadi guru yang profesional.Lewat kuliah juga ia berharap bisa menjadi kebanggan keluarganya.Tak gentar sedikitpun dan takkan menyerah sebelum menyandang gelar S.Pd..Jalan raya antara Cilebak Kuningan menjadi saksi gigihnya perjuangan seorang Wawan Karnawan.
Kuliah dan mengajar di sekolah dasar bukanlah beban yang berat bagi Wawan.Ia berprinsip beban itu tidak akan terasa berat jika kita menanggungnya sesuai dengan kemampuan kita.Artinya beban itu akan terasa ringan jika intens membawa beban itu sesuai dengan kemampuan kita,tidak berdasar pada volume beratnya suatu beban.Misalnya kita sudah lelah dengan aktivitas kita,ya kita tinggalkan sejenak untuk beristirahat.Sehingga kuliah dan mengajar adalah hal yang menyenangkan untuk dijalani.
Berbicara tentang Wawan tidak akan ada habisnya.Ia juga seorang pecinta binatang,khususnya kucing.Pokoknya semua Kucing pasti dia sayang.Selain kucing,Wawan juga mememlihara beberapa ekor ayam.Memang ayam itu bukan miliknya.Tapi milik orang tuanya.Wawan tetap memelihara ayam itu sama seperti ia mememlihara kucing.
Lelaki pencinta segala jenis makanan dan minuman ini sangat hobi sekali mendengarkan musik.Lagu-lagu band terbaru menjadi pavoritnya.Wawan juga senang membaca buku.Buku apa saja yang berisi ilmu pengetahuan dan novel-novel yang bercerita tentang cinta.
Baginya semua kejadian yang dialami dalam hidupnya adalah serangkaian takdir yang harus dinikmati.Tidak terkecuali hal yang tidak menyenangkan dalam hidup.Berbicara soal yang tidak menyenangkan,Wawan tidak suka kepada siapa saja yang berbicara sembarangan.Hal tersebut tentu bila berbicara masalah yang tidak mendasar.
Kini Wawan duduk dibangku kuliah tingkat 2C.Program Studi Pendididkan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan.Masih terus bermimpi dan berusaha mewujudkan impiannya.Indek Prestasinya tidak mengecewakan kedu orang tuanya.”Masih berada dilevel aman dan semester ini harus terus meningkat” ujarnya.
Suara azan dari sebuah musola dekat kampus bergema,mengakhiri sedikit percakapan ku dengan temanku Wawan.Semoga semangat Wawan si Hitam Manis dari Kuningan Timur bisa kita tiru.Dari daerah terpencil juga bukan halangan untuk mendapatkan pendidikan dan meraih apa yang dicita-citakan seperti Ikal dan Laskar Pelanginya menjadi orang besar dan maju karena mimpi.

1 komentar:

  1. cie2..ternyata ada kang wawan..sukses lah tuk smuanya..semangat cayo..!!!!!!!!!!!

    BalasHapus