Selamat Datang di blog Neneng

Senin, 03 Agustus 2009

Disiplin,Efektif dan Efisien

Ketika saya menulis ini saya tak memiliki judul yang pasti,terlalu kompleks rasanya bila saya pokokkan tulisan ini pada satu masalah.Tulisan ini saya buat berdasarkan kengerian saya terhadap cara belajar anak muda sekarang atau mungkin lebih tepat bila dikatakan cemas yang berlebihan.
Pada awalnya saya melhat sendiri fenomena contek menyontek di kelas saya.Lihai sekali mereka melakukannya,tak ada takut bersemayam dalam hati mereka.Kemudian masalahnya menjadi melebar ketika mendegar langsung dari kawan saya bahwa hal itu bukan terjadi dikelas saya saja hal itu terjadi pada jurusan lain juga.Dengan lantang ia berkata telah terjadi kecurangan dan ia merasa dirugikan sebagai pihak yang tidak melakukan contek menyontek.Lebih malu lagi ketika ia berkata bahwa kita calon pendidik.
Pedih dan perih campur aduk menjadi satu.Disatu sisi itu urusan mereka mau nyontek kek,jujur kek,ya terserah saja.Disisi lain saya merasa sedih karena itu adalah kejahatan dengan konsfirasi yang rapih (menurut saya).Perkatan teman saya itu terus terngiang-ngiang ditelinga saya.Saya menjadi takut.Takut saya berdasar pada sikap toleransi teman-teman saya yang melakukan contek menyontek.Toleransi yang salah.Mau dibawa kemana ya pendidikan kita,kalau pendidik yang dihasilkan adalah pendidik yang menipu diri sendiri.Nilai besar ,dapat beasisiwa pula(TIDAK SEMUA YANG DAPAT BEASISWA MELAKUKAN KECURANGAN)bukan hasil dari jerih payah sendiri alias tidak berpikir sama sekali atau bahas kerennya ga pake nalar,MELAINKAN HASIL MEMINDAHKAN KATA-KATA DARI BUKU MATERI ATAU DARI TEMAN.Kekecewaan ini terlalu bertumpuk dalam dada.Ada tidaknya hati nurani diragukan dalam kasus ini.Sejatinya hati nurani menjadi pelita ketika kita melakukan kesalahan.
Kesedihan saya bertambah,bila melihat semangat teman-teman saya kuliah.Tidak ada disiplin sama sekali.Datang terlambat,tugas dosen jarang diperhatikan.Dibalik kesedihan saya itu juga ada rasa gelinya.Saya berdo’a semoga perasaan saya ini salah.Mengapa?Karena saya meliha fenomena aneh dimana yang melakukan kecurangan itu bukan saja mahasiswa,tetapi juga oknum dosen.hal ini merupakan tali temali yang berkaitan.Dosen juga suka terlambat.Tugas juga diperiksa marathon,Absensi tidak diperhatikan.Sehingga menimbulkan efek yang negative bagi mahasiswa yang berpikiran picik.”biar saja terlambat juga,dosennya juga suka begitu”.Dari semua yang terjadi bermuara pada Disiplin,Efektif dan Efisisen.
Peran pendidik disini mungkin akan lebih berpengaruh merubah siswa,dibanding sitem pendidikan kita yang musti bolak-balik diganti.Karena sebagus apapun sistem bila tidak dibarengi dengan pendidik yang professional tidak akan berjalan dengan lancar.Penanaman nilai budipekerti luhur,Pengamalan ajaran Ki Hajar Dewantara,mungkin dapat diperhatikan oleh calon pendidik.Menjadi pendidik yang benar-benar mendidik.Mari kita mulai perubahan dari diri sendiri.JAUHKAN MENYONTEK,HILANGKAN KORUPSI WAKTU,DAN AMALKAN BUDI PEKERTI LUHUR.
PBSI YES…..FKIP TOP…..UNIKU JAYA…..

Copyright by nchi 27 Juli 2009

1 komentar:

  1. Tanggung jawab pada diri sendiri, pada orang-orang di sekitar, dan pada Tuhan Yang Maha Melihat... Perlu evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada...

    BalasHapus